DIA

namanya DIA.. DIA terkadang baik, dan terkadang jahat.

Tapi, sekarang DIA tega. Padahal aku udah naruh harapan besar buat DIA.

Baca yuk >> DIA

Cerita ini asli dari saya ^^

DIA cuma tiga huruf.

"Di, kas," kataku pada suatu pagi. Aku adalah bendahara di kelas. Jadi, setiap minggu, aku diberi tugas untuk nagih uang kas.

"Aku kurang berapa?" tanya Dia.

"Tiga ribu," jawabku.

"Maaf, lagi nggak ada duit banyak. Jadi, aku bayar dulu dua ribu, ya" kata Dia.

"Iya. berarti, kamu besok bayar seribu lagi," jawabku kemudian berlalu..

Kemudian guru PKN masuk, dan ini saatnya para murid mengumpulkan pr presentasi dan harus membeberkan presentasinya di depan kelas.

Kelompokku, maju pertama. Setelah sukses, aku duduk di bangku. Bukan bangku milikku, tapi bangku milik temanku. Temanku sendiri sekarang sedang bersiap-siap untuk membeberkan hasil presentasinya di depan kelas. Yang duduk di sebelahku sekarang adalah Bani. Bani itu unyuk, deh!

Di depan Bani, tepatnya, yang duduk di barisan paling depan tengah adalah Dia. Dia juga cuma numpang duduk sama kayak aku. Lalu, tiba-tiba, si Bani ngajakin Panco !

Walah,, Jelas aku kalah telak. si bani yang bertubuh besar masa' menantang aku yang kecil untuk main panco? jelas kalah.

Nggak di sangkanya, ternyata si Bani punya maksud lain ngajakin panco. ternyata ia sengaja mau ngenain tanganku ke Dia.

Kemudian si Dia kaget dan nanya, "ada apa?"

aku jawab aja, "nggak, tadi si bani ngajak panco. nah, meleset kena tangan kamu. maaf," kataku gugup.

Itu manis. Tapi, ternyata kenyataan pahit datang disaat,

"Dia itu ngga ngelirik kamu, Shan," kata temanku.

"Jadi? perjuanganku selama ini untuk mencari kesempatan itu gagal?" tanyaku.

"Shania, kamu HARUS MOVE ON. UNTUK KALI INI AJA. dia juga udah ngejek ava twitter kamu. kata dia, ava twitter kamu itu lebay, jelek," kata temanku.

"serius?"

"iya,"

"cara move on?"

"tergantung dirimu. Dia udah buat kamu sadar buat ngelupainnya," kata temanku.

"makasih," kataku.

"Shania, move on! dia nggak pernah suka sama kamu. apalagi ngelirik kamu. Dia benci kamu," kata temanku.

Teman, sungguh miris dengarnya.. tapi benar.

DIA udah buat aku sadar akan hidup. aku harus berpaling darinya.. 

Dia bukan milikku. dan aku nggak bisa maksa DIA buat jadi milikku.

Karena aku adalah AKU, dan dia adalah DIA.

Kita nggak bisa bersatu.

Pengalaman pribadi.

Nama tokoh di samarkan.

Terimakasih..

Ini beneran asli pengalaman pribadi